menjadi sebatang pohon
Pepohonan tumbuh dalam waktu yang sangat lama, bertahun-tahun sebuah proses.
Proses panjang yang mengahadapi semua tantangan perubahana zaman, panas, badai, hama dan berbagai hal yang menantinya di dalam berproses. Dan setiap proses pasti ada hasil yang takkan mengkhianatinya, Berbuah.
Dan pohon tak selalu ada yang berbuah tergantung jenisnya, ada yang membesarkan kayunya agar dapat menyimpan makanan nya lebih banyak, namun kebanyakan dari mereka pasti berubah, tapi pernahkah kalian berandai menjadi sebuah sebuah pohon?. Yang terlintas oleh kalian pasti sangat membosankan dan juga tak menyenangkan .
Tak bisa berpindah dari tempatnya, menua di tempat yang sama dengan tempat tumbuhnya, takbisa menikmati begitu besar, indah dan menawan nya dunia ini karena dunia tidak hanya sejauh mata memandang. Juga, selalu jadi yang terdepan menghadapi semua perubahan. baik itu yang baik maupun yang menyulitkan.
Dan dituntut terus bekerja, agar terus hidup, dan juga menjaga yang belindung di bawahnya.
Tak diperhatikan, tak dirawat, dan bahkan terancam di tebang bila terlihat sudah sakit-sakitan. Lalu makanan yang telah dibuat dengan usahanya sendiri dirampas begitu saja. Apakah kalian pernah memikirkan nya, kurasa tidak. Manusia lahir , memang telah ditanamkan untuk hidup menopang dirinya sendiri dengan kepedulian yang sudah hampir terkikis habis.
Dan juga bayangkan, kala panas sang pohon hadir untuk menyejukkan sekitar. Kala hujan dia yang berusaha menyerap air berlebih agar tak terjadi banjir pada sekitar, dan juga agar bisa terbantu kulitnya yang kering tak pernah terawat. Tapi tak pernah kau sadari, karena kalian sibuk sendiri.
Aku bukan bermaksud menghakimi, aku tahu kalian punya tanggungan yang lain, mulai lah peduli pada sekitar, seperti sang pohon, dia peduli padamu, dia merawatmu dan menyayangimu.
Tapi perasaan sang pohon itu ketika dia bermafaat bagi sekitarnya sangat lah menyenangkan. Jauh dari seperti kalian bayangkan, Menjadi baik untuk sekitar nya, dan peduli akan dirimu memberikan perasaan yang melapang kan bagi sang pohon. Mungkin dia tak pernah mengeluh, bila allah memberinya mulut, yang ada, dia akan bahagia bila kalian bahagia disekitarnya, tak mengaharap balasan atas semua yang dia sediakan. Tak peduli bila dia dicerca karena altruistisnya
Marilah Belajar kehidupan dari sang pohon, begitu banyak yang bisa didapat dari hal yang tak terlalu menarik perhatian seperti dia karena menjadi bermanfaat bagi sekitar tak harus dilihat orang lain, tak juga harus dikenal dan tak mengharap balasan dari atas kebaikan kita, terkadang melihat orang lain bahagia dengan ada nya sedikit kontribusi kita menjadikan kita lebih bahagia, jadi marilah kita hilangkan sifat avatis kita menjadi sifat altruistis pada sesama.
Tak diperhatikan, tak dirawat, dan bahkan terancam di tebang bila terlihat sudah sakit-sakitan. Lalu makanan yang telah dibuat dengan usahanya sendiri dirampas begitu saja. Apakah kalian pernah memikirkan nya, kurasa tidak. Manusia lahir , memang telah ditanamkan untuk hidup menopang dirinya sendiri dengan kepedulian yang sudah hampir terkikis habis.
Dan juga bayangkan, kala panas sang pohon hadir untuk menyejukkan sekitar. Kala hujan dia yang berusaha menyerap air berlebih agar tak terjadi banjir pada sekitar, dan juga agar bisa terbantu kulitnya yang kering tak pernah terawat. Tapi tak pernah kau sadari, karena kalian sibuk sendiri.
Aku bukan bermaksud menghakimi, aku tahu kalian punya tanggungan yang lain, mulai lah peduli pada sekitar, seperti sang pohon, dia peduli padamu, dia merawatmu dan menyayangimu.
Tapi perasaan sang pohon itu ketika dia bermafaat bagi sekitarnya sangat lah menyenangkan. Jauh dari seperti kalian bayangkan, Menjadi baik untuk sekitar nya, dan peduli akan dirimu memberikan perasaan yang melapang kan bagi sang pohon. Mungkin dia tak pernah mengeluh, bila allah memberinya mulut, yang ada, dia akan bahagia bila kalian bahagia disekitarnya, tak mengaharap balasan atas semua yang dia sediakan. Tak peduli bila dia dicerca karena altruistisnya
Marilah Belajar kehidupan dari sang pohon, begitu banyak yang bisa didapat dari hal yang tak terlalu menarik perhatian seperti dia karena menjadi bermanfaat bagi sekitar tak harus dilihat orang lain, tak juga harus dikenal dan tak mengharap balasan dari atas kebaikan kita, terkadang melihat orang lain bahagia dengan ada nya sedikit kontribusi kita menjadikan kita lebih bahagia, jadi marilah kita hilangkan sifat avatis kita menjadi sifat altruistis pada sesama.
seperti pohon yang selalu berbuat baik tanpa pamrih dan bahagia dengan hasil kontibusinya walau kalian tak menganggapnya.
Berhentilah berpikir apa yang orang lain pikir tentang kita, tapi mulailah memikirkan orang lain seperti pohon yang tak peduli apa yang orang kata kan dan terus berkontribusi untuk sekitar.
Berhentilah berpikir apa yang orang lain pikir tentang kita, tapi mulailah memikirkan orang lain seperti pohon yang tak peduli apa yang orang kata kan dan terus berkontribusi untuk sekitar.
0 Komentar